Artikel
Kenaikan Tarif Trump Jeda 90 Hari Dorong Momentum IHSG
Berita Utama | 15-Apr-2025 11:31:54 - by admincontent2

United States

  • Inflasi bulan Maret menunjukkan penurunan, hanya naik 2,4% yoy dibandingkan dengan 2,8% yoy di bulan Februari. Secara bulanan, inflasi turun 0,1% mom, dibandingkan dengan kenaikan 0,2% mom di bulan Februari.
  • Data penjualan ritel bulan Maret akan dirilis minggu ini, dan diperkirakan akan tumbuh 1,4% mom, jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan 0,2% mom yang tercatat di bulan Februari.
  • Presiden Donald Trump telah menerapkan penangguhan selama 90 hari untuk sebagian besar tarif resiprokal, dan hanya menerapkan tarif 10% selama periode ini. Namun, tarif impor untuk produk China tetap sebesar 145%. Barang elektronik, termasuk smartphone dan komponen chip, untuk sementara dibebaskan dari tarif 145%, meskipun pengecualian ini tidak bersifat permanen.
China
  • Pertumbuhan PDB 1Q25 Tiongkok diperkirakan akan dirilis minggu ini, dengan konsensus pasar memproyeksikan pertumbuhan sebesar 5,2% YoY, turun dari 5,4% YoY di 4Q24.
Indonesia
  • Inflasi bulan Maret meningkat namun tetap berada di dalam target. Secara yoy dan mom, masing-masing naik sebesar 1,03% dan 1,65%, dibandingkan dengan deflasi di bulan Februari sebesar -0,09% yoy dan -0,48% mom.
  • Cadangan devisa bulan Maret, yang tercatat sebesar USD 154,4 miliar pada bulan Februari.
  • Indeks kepercayaan konsumen bulan Maret, dimana optimisme konsumen di bulan Februari masih kuat, tercatat di atas ambang batas 100 yaitu sebesar 126,4

Market View

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 3,82% secara mingguan, ditutup pada level 6.262,226. Jeda dalam rencana Trump untuk menaikkan tarif impor-membatasi tarif impor di kisaran 10% selama 90 hari-dan pengecualian sementara produk China, khususnya elektronik termasuk smartphone dan komponen chip, dari tarif 145% akan menjadi katalis positif bagi IHSG minggu ini. Selain itu, data domestik seperti cadangan devisa bulan Maret dan indeks kepercayaan konsumen diharapkan dapat menambah sentimen positif bagi IHSG.

Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 5,32 triliun selama sepekan terakhir, sehingga secara year-to-date (YTD) menjadi Rp 35,86 triliun. Tiga sektor dengan kinerja terlemah adalah teknologi, konsumen dan industri, yang masing-masing turun sebesar -7,08%, -6,05%, dan -4,20% secara mingguan.

Pasar obligasi Indonesia pada tanggal 11 April 2025, mencatat kenaikan imbal hasil benchmark 5 tahun (FR0104) menjadi 6,85%, sementara imbal hasil tenor yang lebih panjang - yaitu 10 tahun (FR0103), 15 tahun (FR0106), dan 20 tahun (FR0107) - tetap stabil di level 7,04%, 7,06%, dan 7,04%.

Sementara itu, imbal hasil obligasi INDON bertenor 10 tahun (INDON 34) naik menjadi 5,52%, dan imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun naik menjadi 4,49%, naik dari level masing-masing 5,08% dan 3,99% pada tanggal 4 Maret 2025. 

Premi risiko Indonesia, yang tercermin pada CDS 5 tahun, meningkat menjadi 112.38 bps. Selain itu, rupiah terdepresiasi sebesar -1.54% secara bulanan, melemah menjadi Rp16.795. Per 10 April 2025, kepemilikan asing di pasar Surat Utang Negara (SUN) tercatat sebesar Rp 889,70 triliun (14,28% dari total outstanding), turun dari Rp 892,72 triliun (14,32% dari total outstanding) pada 26 Maret 2025.

The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga dua kali, dengan total 50 basis poin, pada tahun 2025, setelah menurunkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin pada tahun 2024. Perekonomian AS tetap berada di jalur yang tepat untuk melakukan soft landing, dengan pertumbuhan diproyeksikan sebesar 1,7% year-on-year (YoY) pada tahun 2025.

Demikian pula, Bank Indonesia diperkirakan akan menerapkan kebijakan moneter ekspansif pada tahun 2025, yang diantisipasi akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasar obligasi kemungkinan akan merespon positif pada awalnya, didorong oleh membaiknya kondisi makroekonomi, diikuti oleh kinerja IHSG yang kuat.

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10 yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

6,262

7,04

5,52

4,49

16.795

 

Economic Data:

Indonesia Trade Balance February (USD)

Indonesia Export February (% YoY)

Indonesia Import February (% YoY)

3,11 B

14,05

2,30