Artikel
Market Update: Ulasan Pasar 12 April 2021
Berita Utama | 13-Apr-2021 09:11:07 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Pimpinan the Fed mengatakan bahwa pemulihan ekonomi AS yang cepat didukung oleh kebijakan fiskal dari pemerintah serta program vaksinasi.
  • The Fed kembali mengkonfirmasi bahwa masih akan tetap menerapkan kebijakan ekonomi moneter yang akomodatif dan belum akan menaikkan suku bunga di tahun 2021 meskipun pemulihan ekonomi menunjukkan tren penguatan.

Zona Asia

  • Pertumbuhan ekonomi China kuartal I-21, akan dirilis tanggal 16 April, diproyeksi masih menunjukkan pemulihan setelah kuartal IV-20 tumbuh 6,5% yoy, di kuartal I-21 diprediksi akan tumbuh 18,8% yoy.

Zona Indonesia

  • Sesuai ekspektasi cadangan devisa di bulan Maret mengalami penurunan karena pelemahan nilai tukar rupiah. Cadangan devisa menurun menjadi US$ 137,18 miliar setelah di bulan Februari mencatatkan US$ 138,8 miliar.
  • Neraca perdagangan bulan Maret akan dirilis pekan ini, masih diprediksi akan mengalami surplus namun cenderung mengalami penurunan karena aktivitas impor yang mulai pulih.
  • Setelah pertumbuhan ekonomi di kuartal I-21 diprediksi masih berada di teritori negatif, kementerian keuangan  melihat bahwa perekonomian di kuartal II-21 akan tumbuh signifkan di atas 7% yoy. Hal ini tidak terlepas dari adanya program vaksin serta rendahnya pertumbuhan di kuartal II-20.

Market View:

IHSG ditutup menguat 0,98% WoW selama sepekan di level 6.070,21. IHSG seharusnya kembali dapat bergerak di zona positif karena ekspektasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-21 yang pulih signifikan serta mulai stabilnya yield UST 10 tahun. Asing mencatat penjualan bersih sebesar IDR 1,22 Triliun selama sepekan (inflow YTD: IDR 5,76 T). Pada pekan lalu, hanya dua sektor yang mencatatkan pelemahan yaitu sektor aneka industri dan properti konstruksi masing-masing sebesar -0,77% dan -0,32%.

Pada tanggal 9 April 2021, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0086) turun menjadi 5,6%, yield benchmark 10 tahun (FR0087) turun menjadi 6,43%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0088) turun menjadi 6,42% dan yield benchmark 20 tahun (FR0083) turun menjadi 7,19%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak turun di level 2.16% dan yield US Treasury 10 tahun turun di 1.67% (dibandingkan dengan posisi per 1 April 2021 yaitu 2,27% dan 1,71%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 84,59 bps. Rupiah ditutup flat -0,02%  WoW pada level 14,580.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 8 April 2021 tercatat sebesar IDR 955,76 Triliun atau  sebesar (22,87% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 1 April 2021 yaitu sebesar IDR 952,43  Triliun (22,84% dari total outstanding-nya).

Pasar modal Indonesia khususnya pasar saham masih cukup menarik di tahun 2021. Setelah tahun 2020 IHSG dapat ditutup melebihi ekspektasi konsensus di level 5.700-5.800an, bukan tidak mungkin IHSG bergerak ke arah positif sesuai konsensus di level 6.800an di tahun 2021. Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi karena program vaksinasi akan mulai dilakukan pertengahan januari 2021, nilai tukar rupiah yang menguat sebagai efek pelemahan dollar karena masih banyaknya stimulus global yang diberikan, suku bunga rendah yang masih terjaga, dan peningkatan nilai investasi di Indonesia atas dampaknya penerapan omnibus law.

Tetaplah berinvestasi!

Market Data

JCIIndonesia IDR 10yr (%)Indonesia USD 10yr (10%)US Treasury 10yr (%)USD/IDR
6.0706.432.161.67

 14.580

Economic Data

Indonesia Trade Balance Februari (USD)Indonesia Export Feb (%YoY)Indonesia Impor Feb (%YoY)
2.01 miliar8.5614.86

*Data per akhir minggu.