Artikel
Market Update: Ulasan Pasar 26 April 2021
Berita Utama | 28-Apr-2021 23:19:10 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Dalam rangka penambahan anggaran terkait infrastruktur, presiden AS menunjukkan komitmennya untuk menaikkan pajak terkait pembiayaan anggaran ini. Khususnya pajak untuk masyarakat berpendapatan tinggi akan dikenakan pajak hingga 40%an dari level saat ini sebesar 20%. Tentu saja hal ini masih membutuhkan persetujuan dari pihak legislatif yang masih akan membutuhkan waktu lama karena pihak republik menentang kebijakan ini.
  • The Fed akan membahas kebijakan moneter pekan ini, diprediksi masih belum ada perubahan suku bunga acuan. The Fed diprediksi masih memberikan pernyataan yang bersifat dovish.
  • Perekonomian kuartal I-21 akan dirilis pekan ini, yang diprediksi akan mengalami perbaikan setelah di kuartal IV-20 tumbuh 4,3% annualized di kuartal I ini diproyeksi tumbuh 6,5% annualized.

Zona Indonesia

  • Sesuai ekspektasi, Bank Indonesia masih menahan suku bunga acuan. Terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia menurunkan target menjadi tumbuh 4,1%-5,1%  di tahun 2021.
  • S&P mempertahankan rating Indonesia di level BBB dengan outlook negatif. Menurut Bank Indonesia hal ini mengkonfirmasi bahwa Indonesia dipercaya atas stabilnya makro-ekonomi serta prospek ekonkomi jangka menengah Indonesia di tengah masih adanya wabah covid-19.
  • Menteri koordinator bidang perekonomian kembali memberikan pernyataan bernada optimis bahwa perekonomian di kuartal II-21 akan menunjukkan pemulihan tumbuh di kisaran 6,9-7, 8% sedangkan di kuartal I-21 masih minus -0,3 sd -0,5%.

Market View:

IHSG ditutup melemah 1,14% WoW selama sepekan di level 6.016,86. IHSG seharusnya kembali berada di tren positif karena situasi global yang cukup kondisif yaitu mulai stabilnya yield UST 10 tahun serta dari dalam negeri mendapatkan dukungan dari perbaikan perekonomian di kuartal II-21 yang akan tumbuh 6-8% an. Asing mencatat penjualan bersih sebesar IDR 809,03 miliar selama sepekan (inflow YTD: IDR 5,80 T). Pada pekan lalu,  hanya dua sektor yang mencatatkan penguatan yaitu sektor pertanian dan aneka industri masing-masing sebesar 2,79% dan 6,14%.

Pada tanggal 23 April 2021, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0086) turun menjadi 5,59%, yield benchmark 10 tahun (FR0087) flat menjadi 6,41%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0088) flatmenjadi 6,40% dan yield benchmark 20 tahun (FR0083) flat menjadi 7,20%

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak naik di level 2.19% dan yield US Treasury 10 tahun flat di 1.56% (dibandingkan dengan posisi per 16 April 2021 yaitu 2,10% dan 1,56%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun flat ke level 79,87 bps. Rupiah ditutup menguat 0,30%  WoW pada level 14,548.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 22 April 2021 tercatat sebesar IDR 959,33 Triliun atau  sebesar (22,76% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 9 April 2021 yaitu sebesar IDR 952,81  Triliun (22,65% dari total outstanding-nya).

Pasar modal Indonesia khususnya pasar saham masih cukup menarik di tahun 2021. Setelah tahun 2020 IHSG dapat ditutup melebihi ekspektasi konsensus di level 5.700-5.800an, bukan tidak mungkin IHSG bergerak ke arah positif sesuai konsensus di level 6.800an di tahun 2021. Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi karena program vaksinasi akan mulai dilakukan pertengahan januari 2021, suku bunga rendah yang masih terjaga, dan peningkatan nilai investasi di Indonesia atas dampaknya penerapan omnibus law.

Market Data

JCIIndonesia IDR 10yr (%)Indonesia USD 10yr (10%)US Treasury 10yr (%)USD/IDR
6.0186.412.191.56

 14.548

Economic Data

Indonesia Trade Balance Maret (USD)Indonesia Export Mar (%YoY)Indonesia Impor Mar (%YoY)
1.56 miliar30.4725.73

*Data per akhir minggu.