Artikel
Market Update: Ulasan Pasar 3 Mei 2021
Berita Utama | 03-Mei-2021 13:20:41 - by boadmincontent
  • The Fed sesuai ekspektasi masih menerapkan kebijakan yang dovish. Suku bunga acuan tidak mengalami perubahan dan program pembelian obligasi masih tetap sama setiap bulannya yaitu senilai US$ 120 miliar per bulan. Pimpinan the Fed menyebutkan bahwa saat ini ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan pengetatan moneter karena pemulihan ekonomi masih belum merata dan kenaikan inflasi bersifat sementara.
  • Perekonomian AS di kuartal I-21 tumbuh 6,4% annualized. Perbaikan ini tidak terlepas dari usaha pemerintah AS untuk kembali membuka aktivitas perekonomian dengan mempercepat program vaksinasi serta penambahan paket stimulus.
  • Data ketenagakerjaan bulan April akan dirilis pekan ini, nonfarm payroll bulan April diprediksi menyentuh level 978k vs 916K bulan Maret dan tingkat pengangguran diprediksi menurun menjadi 5,7%.

Zona Indonesia

  • Data manufaktur bulan April diprediksi masih menunjukkan tren pemulihan setelah mencatatkan 53,2 di bulan Maret, di bulan April meningkat menjadi 54 atau masih tetap berada di fase ekspansi.
  • Inflasi bulan April juga diprediksi akan mengalami perbaikan tumbuh 0,17% mom setelah pada bulan sebelumnya cenderung flat.
  • Pertumbuhan ekonomi kuartal I-21 akan dirilis pekan ini, sesuai prediksi Bank Indonesia maupun Kementerian Keuangan perekonomian kuartal I-21 belum menunjukkan pemulihan yang berarti dan cenderung masih berada di teritori negatif. Namun di kuartal II, perekonomian Indonesia diproyeksikan akan pulih signifikan.

Market View:

IHSG ditutup melemah 0,35% WoW selama sepekan di level 5.995,62. IHSG tampaknya masih cenderung sideways di level 5900-6000an, setelah rilisnya data pertumbuhan ekonomi kuartal I-21 diharapkan IHSG dapat kembali memasuki tren positif. Asing mencatat penjualan bersih sebesar IDR 349,27 miliar selama sepekan (inflow YTD: IDR 5,22 T). Pada pekan lalu,  hanya tiga sektor yang mencatatkan penguatan yaitu sektor pertanian, pertambangan, dan properti & konstruksi masing-masing sebesar 0,03%, 8,76%, dan 1,75%.

Pada tanggal 30 April 2021, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0086) flat menjadi 5,59%, yield benchmark 10 tahun (FR0087) flat menjadi 6,43%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0088) flat menjadi 6,41% dan yield benchmark 20 tahun (FR0083) turun menjadi 7,17%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak naik di level 2.3% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 1.63% (dibandingkan dengan posisi per 23 April 2021 yaitu 2,19% dan 1,56%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 77,41 bps. Rupiah ditutup menguat 0,55%  WoW pada level 14,468.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 28 April 2021 tercatat sebesar IDR 961,34 Triliun atau  sebesar (22,81% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 23 April 2021 yaitu sebesar IDR 960,17  Triliun (22,78% dari total outstanding-nya).

Pasar modal Indonesia khususnya pasar saham masih cukup menarik di tahun 2021. Setelah tahun 2020 IHSG dapat ditutup melebihi ekspektasi konsensus di level 5.700-5.800an, bukan tidak mungkin IHSG bergerak ke arah positif sesuai konsensus di level 6.800an di tahun 2021. Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi karena program vaksinasi akan mulai dilakukan pertengahan januari 2021, suku bunga rendah yang masih terjaga, dan peningkatan nilai investasi di Indonesia atas dampaknya penerapan omnibus law.

Tetaplah berinvestasi!

Market Data

JCIIndonesia IDR 10yr (%)Indonesia USD 10yr (10%)US Treasury 10yr (%)USD/IDR
5.9956.432.31.63

 14.468

Economic Data

Indonesia Trade Balance Maret (USD)Indonesia Export Mar (%YoY)Indonesia Impor Mar (%YoY)
1.56 miliar30.4725.73

*Data per akhir minggu.