Artikel
Ulasan Pasar: Prediksi Inflasi Februari
Berita Utama | 01-Mar-2022 11:33:41 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-21 disetahunkan yang kedua telah dirilis yaitu tumbuh 7% sesuai ekspektasi dan sedikit meningkat dari data yang pertama yang tercatat 6,9%.
  • Data ketenagakerjaan bulan Februari akan dirilis pekan ini, tingkat pengangguran bulan Februari diprediksi menurun menjadi 3,9% sedangkan nonfarm payroll bulan Februari diprediksi bertambah 438,000 vs penambahan bulan Desember sebesar 467,000.

Zona Eropa

  • Rusia-Ukraina telah mengadakan pertemuan pertama untuk melakukan gencatan senjata namun belum terjadi kata sepakat, akan terdapat negosiasi lanjutan. Beberapa syarat yang diminta oleh pihak Rusia agar invasi bisa dihentikan adalah agar Ukraina bersikap netral dan tidak memihak barat, serta meminta Ukraina secara resmi mengakui wilayah Krimea menjadi kontrol Rusia.

Zona Indonesia                          

  • Pertumbuhan kredit bulan Januari tumbuh 5,5% secara tahunan meningkat dibandingkan pertumbuhan 4,9% secara tahunan di bulan Desember.
  • Kondisi manufaktur bulan Februari akan dirilis pekan ini, diprediksi masih berada di fase ekspansi 52,9.

 

Ulasan Pasar 1 Mar

  • Inflasi bulan Februari akan dirilis pekan ini diprediksi tumbuh 2,2% yoy atau 0,03% mom.

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup flat 0,07% WoW di level 6.888,17. Pekan ini, data-data makro ekonomi seperti kondisi manufaktur bulan Februari serta inflasi bulan Februari diharapkan dapat mendorong IHSG di zona positif. Beberapa emiten juga mulai merilis kinerja kuartal IV-21 dapat menjadi sentimen tambahan bagi IHSG.

Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 3,80 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 23,55 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan pelemahan tertinggi adalah sektor transportasi, properti dan siklikal masing-masing sebesar sebesar -4,54%, -3,71%, dan -3,8% secara mingguan.

Pada tanggal 25 Februari 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 5,34%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) flat menjadi 6,50%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) flat menjadi 6,48% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 6,89%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak flat di level 2,89% dan yield US Treasury 10 tahun turun di 1.85% (dibandingkan dengan posisi per 18 Februari 2022 yaitu 2,84% dan 1,93%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 116.31 bps. Rupiah ditutup melemah 0,21% WoW pada level 14,369. 

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 24 Februari 2022 tercatat sebesar IDR 897,62 Triliun atau  sebesar (18,84% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 18 Februari 2022 yaitu sebesar IDR 901,70  Triliun (19,06% dari total outstanding-nya).

 

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

6,881

6,50

2,89

1,85

14,369


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Januari (USD)

Indonesia Ekspor Januari (% YoY)

Indonesia Impor Januari (% YoY)

0,93 miliar

25,31

36,77

• Publikasi ini bukan merupakan suatu bentuk tawaran untuk menjual atau membeli efek atau derivatifnya yang termuat dalam publikasi ini. Isi dari publikasi ini bukan merupakan nasehat investasi kepada pihak manapun. Rekomendasi yang termuat dalam publikasi ini belum tentu sesuai untuk setiap calon investor. Meskipun seluruh  informasi yang termuat dalam publikasi ini diperoleh dari sumber yang kami percaya, namun kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapannya. Pendapat dan rekomendasi yang termuat dalam publikasi ini berlaku terbatas pada tanggal pembuatan dan setiap saat dapat berubah dan diubah oleh PT Danareksa Investment Management (“DIM”) tanpa pemberitahuan sebelumya. DIM tidak berkewajiban memperbaharui atau menambahi informasi yang termuat dalam publikasi ini. Publikasi ini ditujukan sebagai informasi dan tidak bertujuan untuk membentuk suatu dasar keputusan investasi. Investor harus menetapkan sendiri setiap keputusan sesuai dengan kebutuhan dan strategi investasi dengan mempertimbangkan masalah hukum, pajak dan akuntasi. DIM maupun setiap karyawan dan afiliasinya tidak bertanggung jawab terhadap setiap keputusan investasi yang diambil oleh investor.

• Hak milik atas bentuk dan isi presentasi ini sepenuhnya dilindungi oleh peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia khususnya tentang hak cipta bagi kemanfaatan DIM. Tidak diperkenankan seorangpun melakukan fotokopi, menyalin, mereproduksi baik secara manual maupun elektronik atau dengan cara apapun sebagian atau seluruhnya yang dapat berakibat dokumen ini digandakan dan digunakan baik untuk tujuan ekonomis atau tujuan lainnya tanpa ada persetujuan terlebih dahulu dari DIM. Investasi melalui Reksa Dana mengandung risiko. Calon Pemodal wajib membaca dan memahami Prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana.  Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Reksa Dana adalah produk pasar  modal dan BUKAN merupakan produk perbankan; BUKAN  merupakan bagian dari simpanan