Artikel
Ulasan Pasar: Penjualan Retail Indonesia Tumbuh
Berita Utama | 14-Mar-2022 13:43:40 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Inflasi bulan Februari tumbuh 7,9% secara tahunan tertinggi sejak tahun 1982 sesuai dengan ekspektasi pasar. Inflasi yang tinggi diprediksi akan mencapai puncaknya di bulan Maret tetapi adanya isu geopolitik dapat membuat inflasi yang tinggi lebih lama terjadi dari perkiraan.
  • The Fed pekan ini akan mengadakan pertemuan untuk membahas kebijakan moneter yang diperkirakan akan ada kenaikan suku bunga setidaknya sebesar 25 bps. Hal ini sesuai testimoni terakhir pimpinan the Fed yang akan tetap menaikkan suku bunga di tengah adanya isu geopolitik Rusia-Ukraina.            

Zona Eropa

  • Negosiasi gencatan senjata Rusia-Ukraina kembali gagal, konfilk masih terus terjadi antar kedua wilayah ini.

Zona Indonesia

  • Cadangan devisa bulan Februari sedikit meningkat menjadi US$ 141,4 miliar vs US$ 141,3 miliar bulan Januari.
  • Tingkat kepercayaan konsumen bulan Februari sedikit menurun, tapi tetap diatas  level 100 yaitu di level 113,1.
  • Data penjualan retail bulan Januari tumbuh 15,2% secara tahunan setelah di bulan Desember tumbuh 13,8% secara tahunan. Program vaksinasi covid-19 turut menyukseskan pemulihan penjualan retail.
  • Neraca perdagangan bulan Februari akan dirilis pekan ini yang diprediksi akan ada peningkatan surplus menjadi US$ 1,8 miliar vs surplus bulan Januari sebesar US$ 0,93 miliar.

 

 Ulasan Pasar 14 Mar

  • Bank Indonesia akan membahas kebijakan moneter pekan ini yang diprediksi tidak ada perubahan suku bunga acuan.

 

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup flat 0,08% WoW di level 6.922,60. Pekan ini, the Fed akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya sebesar 25 bps yang seharusnya tidak memberikan tekanan terhadap IHSG karena telah dikomunikasikan sebelumnya oleh pimpinan the Fed. Neraca perdagangan Indonesia bulan Februari yang diprediksi ada peningkatan surplus diharapkan dapat mendorong IHSG di zona positif pekan ini. Asing mencatatkan penjualan bersih sebesar IDR 10,67 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 17,44 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor properti, transportasi, dan infrastruktur masing-masing sebesar sebesar 5,4%, 5,27%, dan 2,62% secara mingguan.

 

Pada tanggal 11 Maret 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 5,53%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) naik menjadi 6,70%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) naik menjadi 6,69%, dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) naik menjadi 7,14%.

 

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak naik di level 3,10% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 2,04% (dibandingkan dengan posisi per 4 Maret 2022 yaitu 2,93% dan 1,72%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 111.58 bps. Rupiah ditutup menguat 0,54% WoW pada level 14,306.

 

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 10 Maret 2022 tercatat sebesar IDR 870,54 Triliun atau  sebesar (18,26% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 4 Maret 2022 yaitu sebesar IDR 887,09 Triliun (18,56% dari total outstanding-nya).

 

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

6,922

6,70

3,1

2,04

14,306


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Januari (USD)

Indonesia Ekspor Januari (% YoY)

Indonesia Impor Januari (% YoY)

0,93 miliar

25,31

36,77