Artikel
Ulasan Pasar: Bank Indonesia Putuskan Tidak Ubah Suku Bunga Acuan
Berita Utama | 21-Mar-2022 10:22:27 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Sesuai ekspektasi The Fed akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. The Fed cenderung akan agresif sehingga akan menaikkan suku bunga di sisa pertemuan sebanyak 6 kali di tahun 2022. Posisi surat berharga di neraca akan mulai dikurangi pada bulan Mei. Pimpinan the Fed mengatakan bahwa perekonomian AS cukup kuat untuk menghadapi kebijakan moneter yang ketat.
  • Penjualan retail bulan Februari tumbuh 0,3% secara bulanan di bawah pertumbuhan bulan Januari sebesar 4,9% secara bulanan karena kenaikan inflasi turut menurunkan daya beli konsumen.

Zona Indonesia

  • Neraca perdagangan bulan Februari tercatat surplus US$ 3,82 miliar melebihi ekspektasi surplus US$ 1,66 miliar dan di atas surplus bulan Januari sebesar US$ 0,96 miliar. Kenaikan surplus di bulan Februari yang diatas ekspektasi ini disebabkan kenaikan impor yang hanya tumbuh 25,43% secara tahunan di bawah ekspektasi kenaikan 40,04% secara tahunan. Aktivitas ekspor tetap tumbuh 34,14% secara tahunan di bulan Februari.

 Ulasan Pasar 21 Mar

 

  • Sesuai ekspektasi Bank Indonesia memutuskan tidak mengubah suku bunga acuan. Beberapa outlook yang diberikan oleh Bank Indonesia diantaranya adalah defisit neraca transaksi berjalan kuartal I-22 diperkirakan tetap rendah karena surplus neraca barang yang terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi domestik yang masih cukup kuat didukung utamanya oleh perbaikan konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, dan investasi. Perekonomian global masih akan menunjukkan tren pemulihan tapi lebih rendah daripada ekspektasi sebelumnya salah satu penyebabnya adalah isu geopolitik Rusia-Ukraina.

 

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,47% WoW di level 6.954,97. Pekan ini, relatif minim sentimen baik dari global maupun domestik. Hasil negosiasi antar Rusia-Ukraina dapat menjadi sentimen IHSG meski sampai saat ini belum ada kepastian negosiasi akan berhasil. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 6,14 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 24,67 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor industri dasar, keuangan, dan nonsiklikal masing-masing sebesar sebesar 1,09%, 1,47%, dan 0,83% secara mingguan.

Pada tanggal 18 Maret 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 5,55%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) flat menjadi 6,69%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) flat menjadi 6,67%, dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 7,14%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak flat di level 3,10% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 2,15% (dibandingkan dengan posisi per 11 Maret 2022 yaitu 3,1% dan 2,04%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 88.14 bps. Rupiah ditutup melemah 0,23% WoW pada level 14,340.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 17 Maret 2022 tercatat sebesar IDR 867,90 Triliun atau  sebesar (18,13% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 11 Maret 2022 yaitu sebesar IDR 868,43 Triliun (18,21% dari total outstanding-nya).

 

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

6,954

6,69

3,1

2,15

14,340


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Februari (USD)

Indonesia Ekspor Februari (% YoY)

Indonesia Impor Februari (% YoY)

3,82 miliar

34,14

25,43