Artikel
Ulasan Pasar: Inflow dari Pihak Asing Masih akan Terus Terjadi
Berita Utama | 11-Apr-2022 11:27:57 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Berdasarkan hasil pertemuan the Fed bulan Januari, para pejabat the Fed lebih setuju untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps dibandingkan 25 bps. Terkait rencana pengurangan surat berharga dari neraca, para pejabat the Fed setuju untuk melakukan pengurangan sebesar US$ 60 miliar untuk surat berharga Treasury dan US$ 35 miliar mortgage backed securities yang akan berlangsung selama 3 bulan atau bisa lebih lama.
  • Inflasi bulan Maret akan dirilis pekan ini diperkirakan akan tumbuh 8,5% tahunan atau 1,2% bulanan vs 7,9% tahunan atau 0,8% bulanan di bulan Februari.

 Ulasan Pasar 11 Apr

 

  • Data penjualan retail bulan Maret akan dirilis pekan ini diprediksi tumbuh 0,6% secara bulanan vs 0,3% bulanan di bulan Februari.

Zona Eropa

  • Uni Eropa kembali memberikan sanksi ekonomi atas Rusia atau sudah ada 5 paket terkait sanksi atas Rusia tapi baru pertama kalinya memberikan sanksi terkait energi. Untuk sanksi terbaru terdiri atas 6 elemen salah satunya adalah pelarangan impor batu bara dari Rusia yang akan mulai berlaku di bulan Agustus.

Zona Indonesia

  • Cadangan devisa bulan Maret sedikit menurun dibandingkan bulan Februari yaitu berada di level US$ 139,1 miliar vs US$ 141,4 miliar bulan Februari. Sedangkan tingkat kepercayaan konsumen bulan Maret masih di atas level 100an yaitu di level 111.
  • Data penjualan retail bulan Februari akan dirilis pekan ini diprediksi hanya tumbuh 3,5% secara tahunan vs pertumbuhan 15,2% tahunan penjualan retail di bulan Januari.

Market View:

 

 

IHSG selama sepekan ditutup menguat 1,87% WoW di level 7.210,84. Pekan ini relatif minim sentimen dari domestik namun inflow dari pihak asing masih akan terus terjadi (efek perbaikan kondisi makroekonomi Indonesia) diharapkan akan dapat menjaga IHSG di zona positif pekan ini. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 4,19 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 37,48 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor industri dasar, energi dan teknologi masing-masing sebesar sebesar 6,67%, 7,87% dan 4,97% secara mingguan.

 

Pada tanggal 8 April 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 5,67%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) flat menjadi 6,78%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) flat menjadi 6,69% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) turun menjadi 7,14%.

 

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak naik di level 3,39% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 2,70% (dibandingkan dengan posisi per 1 April 2022 yaitu 3,15% dan 2,39%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 90.89 bps. Rupiah ditutup melemah 0,007% WoW pada level 14,365.

 

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 7 April 2022 tercatat sebesar IDR 857,23 Triliun atau  sebesar (17,73% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 1 April 2022 yaitu sebesar IDR 854,49  Triliun (17,70% dari total outstanding-nya).

 

 

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,210

6,78

3,39

2,70

14,365


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Februari (USD)

Indonesia Ekspor Februari (% YoY)

Indonesia Impor Februari (% YoY)

3,82 miliar

34,14

25,43