Artikel
Ulasan Pasar: IHSG ditutup Menguat
Berita Utama | 18-Apr-2022 16:01:47 - by boadmincontent

Zona Amerika

       Inflasi bulan Maret tumbuh 8,5% yoy/1,2% mom. Pertumbuhan inflasi secara tahunan di bulan Maret merupakan yang tertinggi sejak Desember 1981. Banyak yang memprediksi bahwa inflasi di bulan Maret adalah yang paling tinggi dan akan mengalami penurunan untuk periode-periode berikutnya.

       Data penjualan retail bulan Maret tumbuh 0,5% secara bulanan lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan 0,6% bulanan.

Zona Eropa

       Bank Sentral Eropa akan mengakhiri program pembelian obligasi di kuartal III-22. Setelah program pengurangan pembelian obligasi berakhir maka langkah selanjutnya adalah menaikkan suku bunga acuan.

Zona Asia

       Pertumbuhan ekonomi China kuartal I-22 akan dirilis, diperkirakan akan tumbuh 4,4% secara tahunan lebih baik dibandingkan pertumbuhan kuartal IV-21 yang tumbuh 4% tahunan.

Zona Indonesia

       Penjualan retail bulan Februari tumbuh 12,9% secara tahunan vs pertumbuhan 15,2% yoy di bulan Januari.

       Neraca perdagangan bulan Maret akan dirilis pekan ini diprediksi surplus sebesar US$ 2,89 miliar.

       Bank Indonesia akan membahas kebijakan moneter pekan ini diprediksi tidak ada perubahan suku bunga acuan.

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,34% WoW di level 7.235,53.  Pekan ini cukup banyak sentimen global maupun domestik yang dapat menjaga IHSG di teritori positif. Untuk global, proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-22 China yang lebih baik dibandingkan kuartal IV-21 akan memberikan sentimen positif bagi IHSG Neraca perdagangan Indonesia di bulan Maret yang diperkirakan surplus juga masih dapat menjaga IHSG di wilayah yang positif. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 3,88 T selama sepekan (inflowYTD: IDR 41,36 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor transportasi,kesehatan dan teknologi masing-masing sebesar sebesar 4,37%,3,14% dan 2,14% secara mingguan.

 

Pada tanggal 14 April 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 5,83%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) naik menjadi 6,91%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) naik menjadi 6,82% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) naik menjadi 7,23%.

 

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak naik di level 3,55% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 2.87% (dibandingkan dengan posisi per 8 April 2022 yaitu 3,39% dan 2,70%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 99.12 bps. Rupiah ditutup menguat 0,11 % WoW pada level 14,349.

 

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 13 April 2022 tercatat sebesar IDR 850,02 Triliun atau  sebesar (17,58% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 8 April 2022 yaitu sebesar IDR 855,13  Triliun (17,69% dari total outstanding-nya).

 

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,235

6,91

3,55

2,87

14,349


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Februari (USD)

Indonesia Ekspor Februari (% YoY)

Indonesia Impor Februari (% YoY)

3,82 miliar

34,14

25,43