Artikel
Ulasan Pasar: Neraca Perdagangan Bulan Maret Kembali Surplus
Berita Utama | 25-Apr-2022 09:46:43 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Pimpinan the Fed kembali memberikan pernyataan bahwa The Fed akan berusaha menurunkan tingkat inflasi yang sangat tinggi dalam 40 tahun terakhir dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps di bulan Mei.
  • Pertumbuhan ekonomi kuartal I-22 untuk data yang pertama akan dirilis pekan ini, diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,1% disetahunkan dibandingkan pertumbuhan 6,9% disetahunkan kuartal IV-21.

Zona Asia

  • Pertumbuhan ekonomi China kuartal I-22 tumbuh 4,8% secara tahunan di atas ekspektasi 4,4% dan membaik dibandingkan pertumbuhan 4% di kuartal IV-21. Namun karena adanya aktivitas lockdown karena meningkatnya kembali kasus covid-19 membuat pasar memprediksi bahwa perekonomian China di kuartal mendatang akan mendapatkan tekanan.

Zona Indonesia

  • Neraca perdagangan bulan Maret kembali surplus US$ 4,53 miliar jauh di atas surplus ekspektasi sebesar US$ 2,89 miliar. Meski impor mengalami peningkatan 30,85% secara tahunan, ekspor tetap mengalami pertumbuhan 44,36% secara tahunan jauh di atas ekspektasi pertumbuhan 23,83% tahunan.

 Ulasan Pasar 25 Apr

 

  • Bank Indonesia tetap menahan suku bunga acuan di level 3,5%. Untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2022, Bank Indonesia memproyeksi akan tumbuh di kisaran 4,5-5,3%.

 

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,20% WoW di level 7.225,61. Masih menariknya IHSG di mata investor asing karena kondisi makro ekonomi di tahun 2022 yang mengalami perbaikan diharapkan dapat terus menjaga IHSG di level yang positif. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 5,37 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 46,74 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor infrastruktur, transportasi dan kesehatan masing-masing sebesar sebesar 4,75%, 4,17% dan 2,12% secara mingguan.

 

Pada tanggal 22 April 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 6,09%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) flat menjadi 6,96%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) naik menjadi 6,93% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 7,27%.

 

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak naik di level 3,78% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 2,90% (dibandingkan dengan posisi per 14 April 2022 yaitu 3,55% dan 2,87%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 107.55 bps. Rupiah ditutup flat -0,08% WoW pada level 14,361.

 

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 21 April 2022 tercatat sebesar IDR 843,82 Triliun atau  sebesar (17,37% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 14 April 2022 yaitu sebesar IDR 849,83  Triliun (17,51% dari total outstanding-nya).

 

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,225

6,96

3,78

2,90

14,361


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Maret (USD)

Indonesia Ekspor Maret (% YoY)

Indonesia Impor Maret (% YoY)

4,53 miliar

44,36

30,85