Artikel
Ulasan Pasar: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-22
Berita Utama | 09-Mei-2022 09:46:37 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps, hal ini sesuai dengan pernyataan pimpinan the Fed sebelumnya. Kenaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps potensi akan tetap dilakukan pada pertemuan the Fed selanjutnya. The Fed juga akan mulai mengurangi posisi surat berharga di neracanya yang akan mulai dilakukan pada tanggal 1 Juni.
  • Pertumbuhan ekonomi kuartal I-22 untuk data yang pertama kontraksi -1,4% disetahunkan di bawah ekspektasi pertumbuhan 1,1% disetahunkan. Aktivitas impor yang lebih tinggi dibandingkan ekspor dan penurunan aktivitas investasi merupakan penyebab terjadinya kontraksi di kuartal I-22.
  • Data ketenagakerjaan bulan April menunjukkan perbaikan, nonfarm payroll bertambah 428.000 di atas ekspektasi 391.000, tingkat pengangguran tetap berada di level 3,6%.

Zona Asia

  • Kondisi manufaktur China di bulan April kembali kontraksi di level 46 terendah sejak 26 bulan terakhir. Kasus covid-19 yang kembali meningkat membuat aktivitas manufaktur kembali kontraksi selama 3 bulan terakhir.

Zona Indonesia

  • Pertumbuhan ekonomi kuartal I-22 akan dirilis pekan ini, diprediksi tumbuh 5% secara tahunan setelah di kuartal IV-21 tumbuh 5,02% secara tahunan.

 Ulasan Pasar - 9 Mei

 

  • Inflasi bulan April akan dirilis pekan ini diprediksi tumbuh 3,34% tahunan atau 0,83% bulanan vs pertumbuhan 2,64% tahunan atau 0,66% bulanan di bulan Maret.

 

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup flat 0,05% WoW di level 7.228,91. Pekan ini IHSG potensi mengalami koreksi karena mulai dibuka kembali setelah libur selama sepekan mengikuti pergerakan saham global yang terkoreksi pekan lalu. Koreksi ini diharapkan hanya bersifat sementara karena pekan ini terdapat data makroekonomi yang dirilis seperti pertumbuhan ekonomi kuartal I-22 yang diprediksi tumbuh 5% serta tingkat kepercayaan konsumen bulan April yang masih berada di atas level 100. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 27,61 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 72,12 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor energi, industrial dan non siklikal masing-masing sebesar sebesar 4,57%, 4,53% dan 1,95% secara mingguan.

 

Pada tanggal 28 April 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 6,34%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) flat menjadi 6,99%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) naik menjadi 7,02% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 7,29%.

 

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak naik di level 3,81% dan yield US Treasury 10 tahun flat di 2,89% (dibandingkan dengan posisi per 22 April 2022 yaitu 3,78% dan 2,90%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 128.3 bps. Rupiah ditutup melemah 0,82% WoW pada level 14,480.

 

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 27 April 2022 tercatat sebesar IDR 831,87 Triliun atau  sebesar (17,11% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 22 April 2022 yaitu sebesar IDR 842,55 Triliun (17,35% dari total outstanding-nya).

 

 

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,228

6,99

3,81

2,89

14,480


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Maret (USD)

Indonesia Ekspor Maret (% YoY)

Indonesia Impor Maret (% YoY)

4,53 miliar

44,36

30,85