Artikel
Ulasan Pasar: IHSG Pekan Ini diproyeksi Pulih
Berita Utama | 17-Mei-2022 14:08:12 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Inflasi bulan April tumbuh 8,3% secara tahunan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan Maret yang merupakan tertinggi selama 41 tahun terakhir yaitu tumbuh 8,5% secara tahunan. Secara bulanan tumbuh 0,3% lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di bulan Maret yang merupakan pertumbuhan bulanan tertinggi selama 16 tahun terakhir yaitu tumbuh 1,2% bulanan.

Zona Asia

  • Setelah aktivitas lockdown diterapkan oleh pemerintah China selama 6 pekan terakhir, pada tanggal 1 Juni aktivitas masyarakat direncanakan akan kembali normal. Relaksasi akan dilakukan beberapa tahap, bila jumlah infeksi harian terus turun maka pada tanggal 22 mei hingga 31 Mei aktivitas akan beralih ke fase normalisasi.

Zona Indonesia

  • Pertumbuhan ekonomi kuartal I-22 tumbuh 5,01% sesuai ekspektasi.
  • Inflasi bulan April tumbuh 3,47% yoy atau 0,95% mom meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan Maret 2,64% yoy atau 0,66% mom bulan Maret
  • Tingkat kepercayaan konsumen bulan April masih berada di atas 100 yaitu di level 113,1.
  • Cadangan devisa bulan April sedikit menurun menjadi US$ 135,7 miliar.
  • Pekan ini akan dirilis data neraca perdagangan bulan April yang diprediksi surplus US$ 3,25 miliar menurun dibandingkan surplus bulan Maret US$ 4,53 miliar.

 Ulasan Pasar - 17 Mei

  • Data neraca transaksi berjalan kuartal I-22 juga akan dirilis pekan ini yang diprediksi masih surplus.

 

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup melemah 8,73% WoW di level 6.597,993. Pekan ini IHSG seharusnya mulai dapat pulih sesuai dengan pergerakan pasar saham global yang mulai pulih di hari Jumat pekan lalu. Pemerintah China yang akan mulai relaksasi aktivitas lockdown akan berpengaruh positif pada pemulihan perekonomian global akan menjadi sentimen positif dari global. Dari domestik terdapat beberapa sentimen yang dapat menjaga IHSG di zona hijau diantaranya adalah neraca perdagangan bulan April yang diprediksi masih surplus serta neraca transaksi berjalan kuartal I-22 yang juga diprediksi masih surplus. Asing mencatatkan penjualan bersih sebesar IDR 9,11 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 63,00 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan pelemahan tertinggi adalah sektor finansial, infrastruktur dan teknologi masing-masing sebesar sebesar -10,41%, -6,13% dan -19,12% secara mingguan.

 

Pada tanggal 13 Mei 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 6,78%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) naik menjadi 7,36%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) naik menjadi 7,40% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) naik menjadi 7,49%.

 

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak naik di level 4,19% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 2.93% (dibandingkan dengan posisi per 28 April 2022 yaitu 3,81% dan 2,89%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 127.2 bps. Rupiah ditutup melemah 0,95 % WoW pada level 14,619.

 

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 12 Mei 2022 tercatat sebesar IDR 813,21 Triliun atau  sebesar (16,70% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 28 April 2022 yaitu sebesar IDR 827,85  Triliun (17,03% dari total outstanding-nya).

 

 

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

6,597

7,36

4,19

2,93

14,619


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Maret (USD)

Indonesia Ekspor Maret (% YoY)

Indonesia Impor Maret (% YoY)

4,53 miliar

44,36

30,85