Artikel
Ulasan Pasar: IHSG Sepekan ditutup Menguat
Berita Utama | 30-Mei-2022 10:14:22 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Berdasarkan hasil pertemuan the Fed di bulan Mei, para pejabat the Fed mayoritas setuju untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps di pertemuan the Fed berikutnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan terakhir pimpinan the Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps di pertemuan the Fed berikutnya.
  • Kontraksi ekonomi AS dikuartal I-22 untuk data yang kedua tercatat -1,5% secara tahunan lebih rendah dibandingkan data pertama yang mencatatkan kontraksi -1,4% secara tahunan. Penurunan ini disebabkan oleh aktivitas impor yang mengalami peningkatan dibandingkan data pertama.
  • Data ketenagakerjaan bulan Mei akan dirilis pekan ini, diprediksi mengalami penurunan, nonfarm payroll bulan Mei hanya bertambah 320.000 vs penambahan bulan April sebesar 428.000. Sedangkan tingkat pengangguran berada di level 3,5%.

Zona Asia

  • Shanghai yang merupakan kota paling padat penduduk di China tetap pada rencana awal untuk merelaksasi aktivitas lockdown mulai tanggal 1 Juni. Kota ini juga melakukan relaksasi untuk mendukung perekonomian diantaranya adalah mengurangi pajak untuk pembelian mobil.

Zona Indonesia

  • Sesuai ekspektasi Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 3,5%. Namun mempercepat normalisasi kebijakan likuiditas melalui kenaikan GWM, untuk bank umum konvensional GWM yang saat ini berada di level 5%, naik menjadi 6% mulai 1 Juni. Sedangkan bank umum syariah naik menjadi 4,5% di tanggal 1 Juni.
  • Inflasi bulan Mei akan dirilis pekan ini diprediksi tumbuh 3,6% yoy atau 0,4% mom.

 Ulasan Pasar - 30 Mei

 

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 6,49% WoW di level 7.026,256. Pekan ini IHSG tampaknya kembali akan di zona positif didukung oleh kondisi global yaitu pemerintah China yang masih on track untuk merelaksasi aktivitas lockdown yang akan mendukung pemulihan perekonomian global. Sedangkan dari dalam negeri RI akan segera menuju endemi salah satu indikatornya adalah PPKM di Jabodetabek berada di level 1 setelah beberapa bulan terakhir berada di level 2. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 1,85 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 64,47 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor energi, teknologi dan transportasi masing-masing sebesar 7,25%, 9,86% dan 14,18% secara mingguan.

 

Pada tanggal 27 Mei 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) turun menjadi 6,16%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) turun menjadi 7,06%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) turun menjadi 7,32% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 7,34%.

 

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak turun di level 3,99% dan yield US Treasury 10 tahun flat di 2.74% (dibandingkan dengan posisi per 20 Mei 2022 yaitu 4,12% dan 2,78%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 103.38 bps. Rupiah ditutup menguat 0,57 % WoW pada level 14,578.

 

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 24 Mei 2022 tercatat sebesar IDR 789,13 Triliun atau  sebesar (16,47% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 20 Mei 2022 yaitu sebesar IDR 787,80  Triliun (16,45% dari total outstanding-nya).

 

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,026

7,06

3,99

2,74

14,578


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan April (USD)

Indonesia Ekspor April (% YoY)

Indonesia Impor April (% YoY)

7,56 miliar

47,76

21,97