Artikel
Ulasan Pasar: Investasi langsung dari pihak luar negeri tumbuh 39,7%
Berita Utama | 25-Jul-2022 15:51:18 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Pekan ini, tanggal 28 Juli, the Fed akan menaikkan suku bunga acuan diprediksi sebesar 75 bps. Sesuai dengan pernyataan terakhir dari pimpinan the Fed, akan tetap mengimplementasikan kebijakan moneter ketat untuk menurunkan inflasi.

  • Data pertumbuhan ekonomi kuartal II yang pertama akan dirilis pekan ini diprediksi tumbuh 0,4% annualized vs kontraksi -1,6% annualized kuartal I.

Zona Asia

  • Suku bunga pinjaman bulan Juli China sama dengan bulan sebelumnya. Suku bunga pinjaman 1 tahun berada di level 3,7% sedangkan suku bunga pinjaman 5 tahun berada di level 4,45%.

Zona Indonesia

  • Sesuai prediksi, Bank Indonesia masih belum menaikkan suku bunga acuan, tetap berada di level 3,5%. Alasan Bank Indonesia belum menaikkan suku bunga acuan karena inflasi inti masih dibatas aman atau di bawah 4% per juni masih berada di level 2,63%. Bank Indonesia menaikkan proyeksi inflasi Indonesia di tahun 2022 dari 4,2% menjadi 4,5-4,6%.

  • Kredit di bulan Juni tumbuh 10,66% secara tahunan lebih baik dibandingkan pertumbuhan bulan Mei sebesar 9.03%

  • Investasi langsung dari pihak luar negeri tumbuh 39,7% di kuartal II membaik dibandingkan pertumbuhan sebesar 31,8% kuartal I. Pertumbuhan ini merupakan yang terbaik sepanjang 10 tahun terakhir

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 3,53% WoW di level 6.886,962. Di tengah isu kenaikan suku bunga AS yang sudah diekspektasi pasar sebesar 75 bps pekan ini, tampaknya faktor fundamental domestik khususnya kinerja sektor perbankan kuartal II yang akan mulai dirilis pekan ini akan lebih mendominasi pergerakan IHSG pekan ini. Penguatan IHSG diharapakan dapat terus berlanjut sesuai kondisi fundamentalnya. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 420,06 miliar selama sepekan (inflow YTD: IDR 57,27 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor energi, teknologi dan industri dasar masing-masing sebesar 6,05%,5,82% dan 5,40% secara mingguan.

Pada tanggal 22 Juli 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 6,76%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) naik menjadi 7,46%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) flat menjadi 7,31% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) naik menjadi 7,58%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak turun di level 4,26% dan yield US Treasury 10 tahun turun di 2,75% (dibandingkan dengan posisi per 15 Juli 2022 yaitu 4,57% dan 2,93%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 137.24 bps. Rupiah ditutup melemah 0,162 % WoW pada level 15,024.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 20 Juli 2022 tercatat sebesar IDR 752,38 Triliun atau  sebesar (15,45% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 15 Juli 2022 yaitu sebesar IDR 762,29  Triliun (15,65% dari total outstanding-nya).

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

6,886

7,46

4,26

2,75

15,024


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Juni (USD)

Indonesia Ekspor Juni (% YoY)

Indonesia Impor Juni (% YoY)

5,09 miliar

40,68

21,98