Artikel
Ulasan Pasar: IHSG selama sepekan ditutup menguat 4,50% WoW di level 6.951,123.
Berita Utama | 01-Agu-2022 10:05:32 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Sesuai ekspektasi, the Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps. Berdasarkan pernyataan pimpinan the Fed, tergantung data ekonomi, the Fed mungkin akan menurunkan tensi kebijakan moneter yang ketat. Menurutnya ekonomi AS belum memasuki fase resesi karena pasar tenaga kerja yang solid. Pertumbuhan ekonomi yang turun secara tahunan, menurutnya lebih karena faktor high base karena perekonomian yang tumbuh sangat tinggi di tahun 2021.

  • Perekonomian AS secara teknikal telah memasuki resesi, setelah kuartal I ekonomi turun 1,6% secara tahunan, di kuartal II secara tahunan kembali turun 0,9% di bawah ekspektasi konsensus yang memprediksi akan tumbuh 0,5%.

  • Data ketengakerjaan bulan Juli akan dirilis pekan ini, tingkat pengangguran diprediksi stabil di level 3,6% sedangkan nonfarm payroll hanya akan bertambah 250.000 vs penambahan 372.000 di bulan Juni.

Zona Asia

  • Kondisi manufaktur bulan Juli China akan dirilils pekan ini, diprediksi masih berada di fase ekspansi yaitu di level 52.

Zona Indonesia

  • Data inflasi bulan Juli akan dirilis pekan ini, diprediksi tumbuh 4,82% yoy/0,53% mom vs 4,35%yoy/0,61% bulan Juni.

  • Cadangan devisa bulan Juli akan dirilis pekan ini, diprediksi sedikit mengalami penurunan dari US$ 136,4 miliar menjadi US$ 135,6 miliar.

  • Data pertumbuhan ekonomi kuartal II akan dirilis pekan ini, di prediksi tumbuh 5,13% secara tahunan vs 5,01% secara tahunan di kuartal I.

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 4,50% WoW di level 6.951,123. IHSG masih belum dapat menembus level psikologis di level 7000an, data pertumbuhan ekonomi kuartal II yang akan dirilis pekan ini diharapkan dapat membawa IHSG di atas 7000an. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 1,32 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 58,20 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor energi, industrial dan keuangan masing-masing sebesar 14,22%,10,89% dan 6,54% secara mingguan.

Pada tanggal 29 Juli 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) turun menjadi 6,49%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) turun menjadi 7,18%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) turun menjadi 6,95% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) turun menjadi 7,26%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 32), yield bergerak turun di level 3,87% dan yield US Treasury 10 tahun turun di 2,67% (dibandingkan dengan posisi per 22 Juli 2022 yaitu 4,26% dan 2,75%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 115.04 bps. Rupiah ditutup menguat 1,31 % WoW pada level 14,830.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 26 Juli 2022 tercatat sebesar IDR 749,55 Triliun atau  sebesar (15,35% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 25 Juli 2022 yaitu sebesar IDR 750,02  Triliun (15,36% dari total outstanding-nya).

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

6,951

7,18

3,87

2,67

14,830


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Juni (USD)

Indonesia Ekspor Juni (% YoY)

Indonesia Impor Juni (% YoY)

5,09 miliar

40,68

21,98