Artikel
Ulasan Pasar: IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,63% WoW di level 7.129,277
Berita Utama | 15-Agu-2022 09:54:27 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Inflasi bulan Juli tumbuh 8,5% secara tahunan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan inflasi di bulan Juni sebesar 9,1% dan dibandingkan ekspektasi 8,7%. Pelemahan inflasi bulan Juli memberikan sentimen bahwa inflasi AS telah memuncak di bulan Juni. 

  • Data penjualan retail bulan Juli akan dirilis pekan ini yang diprediksi tumbuh 0,1% secara bulanan vs pertumbuhan 1% secara bulanan di bulan Juni.

  • Hasil pertemuan the Fed akan dirilis pekan ini, diprediksi tidak akan berbeda dengan pernyataan pimpinan the Fed sebelumnya bahwa besaran kenaikan suku bunga akan lebih moderat kedepannya namun hal ini tergantung data perekonomian.

Zona Asia

  • Produksi industrial China bulan Juli akan dirilis pekan ini, diprediksi tumbuh 4,6% yoy vs pertumbuhan bulan Juni sebesar 3,9% yoy.

Zona Indonesia

  • Tingkat kepercayaan konsumen bulan Juli masih berada di level optimis di atas 100 atau di level 123,2.

  • Data penjualan retail bulan Juni tumbuh 4,1% secara tahunan vs pertumbuhan retail bulan Mei sebesar 2,9% secara tahunan.

  • Pekan ini akan dirilis data neraca perdagangan bulan Juli yang diprediksi surplus US$ 3,93 miliar vs surplus bulan Juni sebesar US$ 5,09 miliar. Begitupun transaksi berjalan kuartal II akan dirilis pekan ini yang diprediksi masih surplus.

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,63% WoW di level 7.129,277. Situasi global khususnya dari AS cukup kondusif saat ini, setelah pasar berekspektasi bahwa pertumbuhan inflasi secara tahunan cenderung akan menurun kedepannya sehingga the Fed akan lebih moderat dalam menaikkan suku bunga. Pekan ini ekspektasi surplusnya data neraca perdagangan bulan Juli serta transaksi berjalan di kuartal II diharapkan dapat menjaga IHSG di zona positif. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 3,48 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 59,54 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor energi, industri dasar dan properti masing-masing sebesar 2,77%, 2,89% dan 2,31% secara mingguan.

Pada tanggal 12 Agustus 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) turun menjadi 6,24%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) turun menjadi 6,95%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) flat menjadi 6,92% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) turun menjadi 7,11%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 32), yield bergerak flat di level 3,95% dan yield US Treasury 10 tahun flat di 2,84% (dibandingkan dengan posisi per 5 Agustus 2022 yaitu 3,94% dan 2,83%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 97.19 bps. Rupiah ditutup menguat 1,63 % WoW pada level 14,665.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 11 Agustus 2022 tercatat sebesar IDR 765,24 Triliun atau  sebesar (15,58% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 5 Agustus 2022 yaitu sebesar IDR 761,97  Triliun (15,52% dari total outstanding-nya).

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tetaplah berinvestasi!

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,129

6,95

3,95

2,84

14,665


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Juni (USD)

Indonesia Ekspor Juni (% YoY)

Indonesia Impor Juni (% YoY)

5,09 miliar

40,68

21,98