Artikel
Ulasan Pasar: IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,59% WoW di level 7.177,179
Berita Utama | 05-Sep-2022 09:30:30 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Data nonfarm payroll bulan Agustus bertambah 315.000 sedikit di atas ekspektasi penambahan 300.000. Tingkat pengangguran bulan Agustus berada di level 3.7%.

Zona Eropa

  • Pekan ini Bank Sentral Eropa akan membahas kebijakan moneter yang diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuan. Di bulan Juli Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps untuk pertama kalinya sejak tahun 2011. Kenaikan suku bunga dilakukan karena risiko inflasi yang masih tinggi di masa mendatang.

Zona Asia

  • Kondisi manufaktur China bulan Agustus mengalami penurunan berada di level 49,5 vs 50,4 bulan Juli.

Zona Indonesia

  • Bulan Agustus mengalami deflasi sebesar -0,21% mom vs 0.64% mom bulan Juli. Secara tahunan tumbuh 4.69% yoy vs 4.94% yoy bulan Juli.

  • Data-data yang akan dirilis pekan ini adalah 1) cadangan devisa bulan Agustus yang diprediksi sedikit menurun dibandingkan cadangan devisa bulan Juli, 2) Tingkat kepercayaan konsumen bulan Agustus yang diprediksi masih berada di atas level 100, 3) Pertumbuhan penjualan retail tahunan bulan Juli.

  • Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga BBM, pertalite menjadi IDR 10.000 per liter, Solar subsidi menjadi IDR 6.800 per liter dan pertamax  non subsidi menjadi IDR 14.500 per liter. Dengan kenaikan harga BBM ini pemerintah akan mengalihkan anggaran subsidi BBM ke bansos bagi masyarakat yaitu bantuan langsung Tunai dan bantuan subsidi upah bagi pekerja.

 

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,59% WoW di level 7.177,179. Pekan ini IHSG potensi akan mendapatkan tekanan untuk sementara setelah pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM. Namun dengan adanya kenaikan BBM ini maka alokasi anggaran akan lebih tepat sasaran, subsidi BBM dialokasikan ke bantuan langsung tunai serta bantuan subsidi upah bagi pekerja. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 1,50 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 66,75 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor industri, kesehatan dan energi masing-masing sebesar 2,21%, 1,94% dan 1,82% secara mingguan.

Pada tanggal 2 September 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 6,60%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) naik menjadi 7,13%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) flat menjadi 7,06% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 7,11%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 32), yield bergerak naik di level 4,45% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 3,19% (dibandingkan dengan posisi per 26 Agustus 2022 yaitu 4,15% dan 3,03%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 119.68 bps. Rupiah ditutup melemah 0,54 % WoW pada level 14,895.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 31 Agustus 2022 tercatat sebesar IDR 759,51 Triliun atau sebesar (15,24% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 26 Agustus 2022 yaitu sebesar IDR 764,49  Triliun (15,34% dari total outstanding-nya).

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,177

7,13

4,45

3,19

14,895


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Juli (USD)

Indonesia Ekspor Juli (% YoY)

Indonesia Impor Juli (% YoY)

4,22 miliar

32,03

39,86