Artikel
Ulasan Pasar: IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,91% WoW di level 7.242,656
Berita Utama | 12-Sep-2022 09:49:20 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Pertumbuhan inflasi di bulan Agustus akan dirilis pekan ini. Inflasi diperkirakan akan tumbuh 8,1% yoy/-0.1% mom vs pertumbuhan 8,5% yoy/0% mom di bulan Juli. 

Zona Eropa

  • Bank Sentral Eropa sesuai ekspektasi kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps di bulan September, setelah di bulan Juli menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Pimpinan bank sentral Eropa mengatakan bahwa tingkat suku bunga saat ini masih jauh untuk menurunkan tingkat inflasi sesuai target sebesar 2%.

Zona Asia

  • Pertumbuhan produksi industrial secara tahunan akan dirilis pekan ini diprediksi tumbuh 4% yoy vs 3,8% yoy bulan Juli.

Zona Indonesia

  • Neraca perdagangan bulan Agustus akan dirilis pekan ini diprediksi masih tercatat surplus US$ 4,15 miliar vs surplus US$ 4,22 miliar bulan Juli.

  • Cadangan devisa bulan Agustus berada di level US$ 132,2 miliar relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

  • Tingkat kepercayaan konsumen bulan Agustus masih berada di level optimis yaitu di level 124,7 vs 123,2 bulan Juli.

  • Data penjualan retail bulan Juli tumbuh 6,2% secara tahunan jauh meningkat dibandingkan pertumbuhan secara tahunan di bulan Juni sebesar 4,1% secara tahunan.   

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup menguat 0,91% WoW di level 7.242,656. IHSG potensi akan kembali menguat pekan ini karena data neraca perdagangan bulan Agustus yang kembali surplus akan dirilis pekan ini, selain itu itu tingkat inflasi AS bulan Agustus yang diprediksi kembali menurun juga akan dirlis pekan ini juga akan memberikan sentimen positif tambahan bagi IHSG. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 3,73 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 71,41 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor energi, industri dasar dan industrial masing-masing sebesar 3,70%, 3,56% dan 2,21% secara mingguan.

Pada tanggal 9 September 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) turun menjadi 6,53%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) flat menjadi 7,15%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) flat menjadi 7,06% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 7,18%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 32), yield bergerak flat di level 4,49% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 3,32% (dibandingkan dengan posisi per 2 September 2022 yaitu 4,45% dan 3,19%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 122.88 bps. Rupiah ditutup menguat 0,45 % WoW pada level 14,828.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 8 September 2022 tercatat sebesar IDR 748,20 Triliun atau sebesar (14,94% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 2 September 2022 yaitu sebesar IDR 754,50  Triliun (15,08% dari total outstanding-nya).

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,242

7,15

4,49

3,32

14,828


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Juli (USD)

Indonesia Ekspor Juli (% YoY)

Indonesia Impor Juli (% YoY)

4,22 miliar

32,03

39,86