Artikel
Ulasan Pasar: Neraca perdagangan bulan Agustus masih tercatat surplus sebesar US$ 5,76 miliar
Berita Utama | 19-Sep-2022 10:45:15 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Inflasi bulan Agustus tumbuh 8,3% secara tahunan di atas ekspektasi 8,1% secara tahunan, tapi menurun dibandingkan pertumbuhan inflasi sebesar 8,5% di bulan Juli secara tahunan.

  • The Fed akan mengadakan pertemuan untuk membahas kebijakan moneter pekan ini, pasar memprediksi bahwa the Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps sehingga suku bunga acuan akan menjadi 3,25%.

Zona Asia

  • Produksi industrial China bulan Agustus tumbuh sebesar 4.2% secara tahunan lebih tinggi dibandingkan ekspektasi 3,8% secara tahuan dan meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan Juli sebesar 3,8% secara tahunan.

Zona Indonesia

  • Neraca perdagangan bulan Agustus masih tercatat surplus sebesar US$ 5,76 miliar di atas ekspetasi US$ 4,09 miliar dan meningkat dibandingkan surplus bulan Juli sebesar US$ 4,22 miliar.

  • Bank Indonesia akan membahas kebijakan moneter pekan ini diprediksi ada kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps sehingga suku bunga acuan akan berada di level 4%.

  • Data pertumbuhan kredit secara tahunan untuk bulan Agustus akan dirilis pekan ini, untuk bulan Juli kredit tumbuh sebesar 10,71% secara tahunan.             

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup melemah 1,02% WoW di level 7.168,87. IHSG sempat mencapai level tertingginya pekan lalu di level 7377,495, namun secara mingguan IHSG tidak dapat menyentuh level tertingginya. Untuk pekan ini, IHSG potensi mengalami koreksi karena the Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps tapi seharusnya tidak terlalu memberikan efek negatif karena kenaikan sebesar 75 bps sudah diprediksi oleh pasar. Asing mencatatkan penjualan bersih sebesar IDR 1,59 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 70,82 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor properti,energi dan nonsiklikal masing-masing sebesar 2,95%, 1,20% dan 0,81% secara mingguan.

Pada tanggal 16 September 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 6,61%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) flat menjadi 7,18%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) turun menjadi 6,92% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 7,19%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 32), yield bergerak flat di level 4,49% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 3,46% (dibandingkan dengan posisi per 9 September 2022 yaitu 4,49% dan 3,32%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 96.96 bps. Rupiah ditutup melemah 0,82 % WoW pada level 14,950.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 15 September 2022 tercatat sebesar IDR 750,20 Triliun atau sebesar (14,93% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 9 September 2022 yaitu sebesar IDR 747,08  Triliun (14,92% dari total outstanding-nya).

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,168

7,18

4,49

3,46

14,950


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Agustus (USD)

Indonesia Ekspor Agustus (% YoY)

Indonesia Impor Agustus (% YoY)

5,76 miliar

30,15

32,81