Artikel
Ulasan Pasar: Cadangan devisa bulan September akan dirilis pekan ini
Berita Utama | 03-Okt-2022 10:34:24 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Perekonomian di kuartal II yang final telah dirilis tumbuh -0,6% annualized sesuai dengan data yang ke II, secara teknikal AS telah memasuki resesi karena dikuartal I juga mengalami kontraksi -1,6% annualized.

  • Data ketenagakerjaan bulan September akan dirilis pekan ini, tingkat pengangguran diprediksi berada di level 3,7% sama dengan bulan Agustus. Nonfarm payroll diprediksi bertambah 250.000 vs 315.000 pertambahan di bulan Agustus.   

Zona Asia

  • Kondisi manufaktur China bulan September masih berada di fase kontraksi di level 48,1 vs 49,5 bulan Agustus.

Zona Indonesia

  • Data inflasi bulan September akan dirilis pekan ini diprediksi tumbuh 1,26% mom/6% yoy vs -0,21% mom/4,69% yoy di bulan Agustus.

  • Cadangan devisa bulan September akan dirilis pekan ini, diprediksi tidak terlalu berbeda jauh dengan cadangan devisa di bulan Agustus yang berada di level US$ 132,2 miliar.

Market View:

IHSG selama sepekan ditutup melemah 1,92% WoW di level 7.040,798. Secara teknikal pekan lalu IHSG sempat menyentuh support terkuatnya di level 6900an tapi dapat berhasil ditutup di level 7000an. IHSG sudah mulai memasuki kuartal IV seharusnya berada di tren positif karena kondisi perekonomian IV akan lebih baik dibandingkan kuartal III.  Asing mencatatkan penjualan bersih sebesar IDR 3,1 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 69,14 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan pelemahan tertinggi adalah yaitu sektor industrial, teknologi dan transportasi masing-masing sebesar -6,23%, -5,77% dan -5,49% secara mingguan.

Pada tanggal 30 September 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) turun menjadi 6,68%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) naik menjadi 7,34%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) naik menjadi 7,21% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 7,37%.

Untuk INDON 10 tahun (INDON 32), yield bergerak naik di level 5,33% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 3,83% (dibandingkan dengan posisi per 23 September 2022 yaitu 4,98% dan 3,69%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 145.49 bps. Rupiah ditutup melemah 1,29 % WoW pada level 15,232.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 26 September 2022 tercatat sebesar IDR 740,68 Triliun atau sebesar (14,65% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 23 September 2022 yaitu sebesar IDR 741,66  Triliun (14,67% dari total outstanding-nya).

Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tetaplah berinvestasi!

 

Market Data:

JCI

Indonesia IDR
10yr (%)

Indon
10yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/IDR

7,040

7,34

5,33

3,83

15,232


Economic Data:

Indonesia Neraca Perdagangan Agustus (USD)

Indonesia Ekspor Agustus (% YoY)

Indonesia Impor Agustus (% YoY)

5,76 miliar

30,15

32,81