Artikel
Dampak Kebijakan Bank Indonesia Terhadap Pasar Modal Indonesia
Berita Utama | 18-Nov-2024 14:44:06 - by admincontent2

Zona Amerika Serikat

  • Tingkat inflasi tahunan di Amerika Serikat meningkat menjadi 2,6% pada Oktober 2024, naik dari 2,4% pada September, yang merupakan tingkat terendah sejak Februari 2021. Secara bulanan, inflasi naik sebesar 0,2%, konsisten dengan tiga bulan sebelumnya.
  • Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyampaikan dalam acara Kamar Dagang Regional Dallas bahwa pasar tenaga kerja tetap tangguh meskipun ada penurunan pertumbuhan pekerjaan di bulan Oktober, dan inflasi secara bertahap bergerak mendekati target 2% dari The Fed. Powell menekankan bahwa ekonomi belum menunjukkan indikasi perlunya penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
  • Penjualan ritel di Amerika Serikat naik sebesar 0,4% mom pada Oktober 2024, lebih rendah dibandingkan kenaikan 0,8% pada September.

Zona Indonesia

  • Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia menurun menjadi 121,1 pada Oktober dari 123,5 di September. Meskipun ini merupakan angka terendah sejak Desember 2022, masih berada dalam fase optimisme karena tercatat di atas 100.
  • Penjualan ritel di Indonesia tumbuh sebesar 4,8% yoy pada September 2024, melambat dari kenaikan 5,8% pada Agustus. Namun, ini masih mencatatkan peningkatan penjualan ritel selama lima bulan berturut-turut.
  • Surplus perdagangan Indonesia menyusut menjadi USD 2,47 miliar pada Oktober 2024, turun dari USD 3,47 miliar di September, surplus terendah sejak Juni akibat lonjakan impor.
  • Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan November karena pelemahan rupiah, meskipun inflasi menunjukkan tren penurunan.
  • Data pertumbuhan kredit bulan Oktober akan dirilis pekan ini, dengan prediksi mencatat pertumbuhan dua digit, di mana pertumbuhan kredit pada Oktober tercatat sebesar 10,85% yoy.
  • Neraca transaksi berjalan Indonesia untuk kuartal ketiga akan dirilis pekan ini, dengan proyeksi bahwa defisitnya akan lebih kecil dibandingkan kuartal kedua.
  • Data Pasokan Uang M2 untuk Oktober dijadwalkan rilis pekan ini. Pasokan M2 mencatat pertumbuhan 7,2% pada September. Aktivitas ekonomi diperkirakan tetap positif selama pasokan M2 terus menunjukkan tren pertumbuhan.

Market View

IHSG ditutup melemah -1,73% secara mingguan di level 7.122,68. Sentimen domestik diharapkan dapat mendukung IHSG di zona positif pekan ini, termasuk pertumbuhan kredit untuk Oktober, pertumbuhan Pasokan Uang M2 untuk Oktober, serta data neraca transaksi berjalan kuartal ketiga. Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar RP 4,64 triliun dalam sepekan terakhir (inflow YTD: RP 29,11 triliun). Tiga sektor dengan penurunan tertinggi adalah bahan dasar, properti, dan barang konsumsi siklikal yang masing-masing turun -4,35%, -3,87%, dan -3,51% secara mingguan.

Pada 15 November 2024, yield obligasi pemerintah acuan 5 tahun (FR0101) meningkat menjadi 6,68%, yield obligasi acuan 10 tahun (FR0100) naik menjadi 6,88%, yield obligasi acuan 15 tahun (FR0098) naik menjadi 7,03%, dan yield obligasi acuan 20 tahun (FR0097) naik menjadi 7,05%.

Yield obligasi INDON 10 tahun (INDON 34) naik menjadi 5,12%, sementara yield US Treasury 10 tahun juga naik menjadi 4,43% (dibandingkan posisi pada 8 November 2024 sebesar 4,97% dan 4,31%, secara berturut-turut). Premi risiko Indonesia, yang tercermin dari CDS 5 tahun, meningkat menjadi 73,12 bps. Rupiah melemah -1,27% WoW, ditutup pada level RP 15.874.

Kepemilikan asing pada pasar obligasi pemerintah (SUN) per 13 November 2024 tercatat sebesar RP 876,62 triliun (14,71% dari total outstanding), menurun dari posisi per 8 November 2024 sebesar RP 877,24 triliun (14,72% dari total outstanding).

The Fed telah menerapkan kebijakan moneter ekspansif pada 2024 dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 75 bps sepanjang tahun. AS tetap berada di jalur untuk "soft landing," dengan ekonomi diprediksi tumbuh 2,1% yoy pada 2024 dan 2% yoy pada 2025. Bank Indonesia juga diharapkan akan menerapkan kebijakan moneter ekspansif pada 2024, yang akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasar obligasi diperkirakan akan merespons positif terlebih dahulu seiring dengan perbaikan kondisi makroekonomi, yang selanjutnya akan diikuti oleh peningkatan performa IHSG.

Data Pasar:

JCI

Indonesia RP
10yr (%)

Indon
10 yr (%)

US Treasury
10yr (%)

USD/RP

7,122

6,88

5,12

4,43

15.874

 

Data Ekonomi :

Neraca Perdagangan Indonesia Oktober (USD)

Indonesia Ekspor Oktober (% YoY)

Indonesia Impor Oktober (% YoY)

2,47 B

10,25

17,49