Artikel
Market Update: Ulasan Pasar 10 Mei 2021
Berita Utama | 10-Mei-2021 15:57:07 - by boadmincontent

Zona Amerika

  • Data ketenagakerjaan bulan April jauh di bawah ekspektasi. Nonfarm payroll hanya bertambah 226k vs estimasi 978k dan tingkat pengangguran meningkat ke level 6,1% vs ekspektasi 5,8%. Pelemahan ini menurut pasar disebabkan oleh keterbatasan suplai atas material di sektor manufaktur (aktivitas produksi terhambat) serta tingginya nilai tunjangan pengangguran yang menyebabkan beberapa pekerja lebih memilih untuk mengambil tunjangan ini dibandingkan untuk bekerja.
  • Data ketenagakerjaan di bulan April yang cenderung masih lemah, memberikan ekspektasi bahwa the Fed masih akan mengimplementasikan kebijakan moneter yang longgar. Bila data inflasi bulan April yang akan dirilis pekan ini kembali menunjukkan pelemahan hal ini semakin mengkonfirmasi bahwa pemulihan ekonomi di AS masih membutuhkan proses yang lama.  

Zona Indonesia

  • Kondisi manufaktur bulan April menunjukkan perbaikan dan masih berada fase ekspansi, setelah di bulan Maret tercatat pada level 53,2, di bulan April meningkat menjadi 54,6.
  • Ekonomi Indonesia di kuartal I-21 masih menunjukkan tren pelemahan sesuai prediksi pasar sebelumnya. Perekonomian kontraksi -0,74% yoy di kuartal I-21. Pemerintah melalui Bappenas memprediksi bahwa ekonomi Indonesia di tahun 2021 tumbuh di kisaran 4-4,5% yoy, kuartal II diprediksi tumbuh 5,3% yoy, kuartal III diprediksi tumbuh 6,7% yoy dan kuartal IV akan tumbuh 6,8% yoy.
  • Cadangan devisa bulan April meningkat menjadi USD 138,8 miliar setelah di bulan Maret mencatatkan USD 137,1 miliar.

Market View:

IHSG ditutup melemah 1,12% WoW selama sepekan di level 5.928,31. Masih kontraksinya perekonomian Indonesia di kuartal I-21 merupakan salah satu penyebab pelemahan IHSG pekan lalu, namun pasar harusnya sudah mulai memperhitungkan perekonomian Indonesia yang akan mulai pulih di kuartal II-21. Data global khususnya data ketenagakerjaan AS di bulan April yang masih lemah memberikan rasa optimis bahwa pengetatan moneter the Fed tidak akan dilakukan dalam waktu cepat, bila data inflasi bulan April juga menunjukkan pelemahan hal ini akan semakin mengkonfirmasi bahwa pemulihan ekonomi di AS masih membutuhkan proses yang tidak cepat. Asing mencatatkan pembelian bersih sebesar IDR 920,06 miliar selama sepekan (inflow YTD: IDR 6,25 T). Pada pekan lalu, hanya dua sektor yang mencatatkan penguatan yaitu sektor kesehatan dan sektor teknologi masing-masing menguat sebesar 0,72% dan 4,7% wow.

Pada tanggal 7 Mei 2021, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0086) flat menjadi 5,55%, yield benchmark 10 tahun (FR0087) turun menjadi 6,39%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0088) turun menjadi 6,38% dan yield benchmark 20 tahun (FR0083) turun menjadi 7,09%

Untuk INDON 10 tahun (INDON 31), yield bergerak turun di level 2.24% dan yield US Treasury 10 tahun turun di 1.58% (dibandingkan dengan posisi per 30 April 2021 yaitu 2,3% dan 1,63%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun turun ke level 75,77 bps. Rupiah ditutup menguat 1,25%  WoW pada level 14,289.

Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 5 Mei 2021 tercatat sebesar IDR 966,05 Triliun atau  sebesar (22,78% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 30 April 2021 yaitu sebesar IDR 964,60  Triliun (22,74% dari total outstanding-nya).

Pasar modal Indonesia harusnya mendapatkan sentimen positif dari global khususnya dari AS setelah melemahnya data ketenagakerjaan di bulan April yang memberikan harapan bahwa the Fed belum akan mengimplementasikan kebijakan moneter yang ketat dalam waktu dekat. Bila data inflasi AS bulan April juga menunjukkan pelemahan hal ini memberikan rasa optimis tambahan bagi pasar bahwa pemulihan ekonomi AS tidak secepat perkiraan awal. Jika risiko global mulai berkurang, kami menyarankan untuk melakukan investasi di pasar saham karena konsep high risk high return akan terimplementasi, IHSG menawarkan potensi imbal hasil yang menarik saat ini bila melihat level IHSG di tahun 2021 yang akan menyentuh level 6800an sesuai prediksi konsensus.

Tetaplah berinvestasi!

Market Data

JCIIndonesia IDR 10yr (%)Indonesia USD 10yr (10%)US Treasury 10yr (%)USD/IDR
5.9286.392.241.58

 14.289

Economic Data

Indonesia Trade Balance Maret (USD)Indonesia Export Mar (%YoY)Indonesia Impor Mar (%YoY)
1.56 miliar30.4725.73

*Data per akhir minggu