Mohon tunggu, kami sedang memproses pembayaran Anda.
Mohon untuk tidak menutup atau melakukan reload halaman ini.
Terima Kasih.
Zona Amerika
Data ketengakerjaan bulan Juli telah dirilis, tingkat pengangguran turun menjadi 3,5% sedangkan nonfarm payroll bertambah 528.000 jauh melebihi ekspektasi penambahan 250.000 dan di atas penambahan bulan Juni sebesar 398.000. Penguatan ketenagakerjaan bulan Juli ini memunculkan kekuatiran pasar bahwa the Fed masih akan tetap agresif untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps di bulan September.
Inflasi bulan Juli akan dirilis pekan ini, diprediksi hanya tumbuh 8,7% secara tahunan vs pertumbuhan 9,1% yoy di bulan Juni.
Zona Asia
Kondisi manufaktur bulan Juli masih berada di fase ekspansi (Caixin Manufacturing PMI) berada di level 50,4, lebih rendah dibandingkan kondisi manufaktur bulan Juni yang berada di level 51,7.
Zona Indonesia
Inflasi bulan Juli tumbuh 4,94 yoy/0,64% mom vs inflasi bulan Juni tumbuh 4,35% yoy/0,61% mom.
Data pertumbuhan ekonomi kuartal II tumbuh 5,44% secara tahunan jauh di atas ekspektasi yang tumbuh 5,17% secara tahunan.
Cadangan devisa bulan Juli mengalami penuruan setelah di bulan Juni tercatat US$ 136,4 miliar, di bulan Juli tercatat US$ 132,2 miliar.
Tingkat kepercayaan konsumen bulan Juli akan dirilis pekan ini diprediksi masih berada di kondisi optimis di atas level 100 atau berada di level 128.
Market View:
IHSG selama sepekan ditutup menguat 1,92% WoW di level 7.084,655. IHSG hampir berada di level 7100an didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II yang melebihi ekspektasi. Pekan ini potensi IHSG mengalami koreksi mengikuti pergerakan global khususnya dari AS karena kekuatiran the Fed masih agresif menaikkan suku bunga sebesar 75 bps di bulan September. Data kepercayaan konsumen bulan Juli yang diprediksi masih berada di level optimis diharapkan dapat meminimalisir efek negatif pergerakan pasar modal global. Asing mencatatkan penjualan bersih sebesar IDR 4,23 T selama sepekan (inflow YTD: IDR 54,60 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor infrastruktur, transportasi dan teknologi masing-masing sebesar 5,01%,5,09% dan 4,67% secara mingguan.
Pada tanggal 5 Agustus 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) flat menjadi 6,41%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) flat menjadi 7,15%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) flat menjadi 6,98% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) flat menjadi 7,20%.
Untuk INDON 10 tahun (INDON 32), yield bergerak naik di level 3,94% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 2,83% (dibandingkan dengan posisi per 29 Juli 2022 yaitu 3,87% dan 2,67%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 117.26 bps. Rupiah ditutup melemah 0,50 % WoW pada level 14,904.
Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 4 Agustus 2022 tercatat sebesar IDR 761,48 Triliun atau sebesar (15,51% dari total outstanding-nya) meningkat dibandingkan posisi per 29 Juli 2022 yaitu sebesar IDR 751,24 Triliun (15,36% dari total outstanding-nya).
Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Tetaplah berinvestasi!
Market Data:
JCI | Indonesia IDR | Indon | US Treasury | USD/IDR |
7,084 | 7,15 | 3,94 | 2,83 | 14,904 |
Economic Data:
Indonesia Neraca Perdagangan Juni (USD) | Indonesia Ekspor Juni (% YoY) | Indonesia Impor Juni (% YoY) |
5,09 miliar | 40,68 | 21,98 |