Mohon tunggu, kami sedang memproses pembayaran Anda.
Mohon untuk tidak menutup atau melakukan reload halaman ini.
Terima Kasih.
Zona Amerika
Inflasi bulan September tumbuh 8,2% secara tahunan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 8,3% secara tahunan bulan Agustus. Pertumbuhan bulan Agustus merupakan yang terendah selama 7 bulan terakhir.
Data penjualan retail bulan September hanya tumbuh 0% secara bulanan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 0,4% secara bulanan pada bulan Agustus.
Hasil pertemuan the Fed bulan September menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga secara agresif saat ini sangat diperlukan agar tingkat inflasi bisa tercapai sesuai target.
Zona Asia
China akan merilis data pertumbuhan kuartal III pekan ini, diprediksi tumbuh 3,4% secara tahunan vs 0,4% secara tahunan di kuartal II.
Zona Indonesia
Tingkat kepercayaan konsumen bulan September mengalami penurunan menjadi 117,2 vs 124,7 di bulan Agustus. Tetapi masih tetap di atas level 100 yang masih menunjukkan rasa optimis konsumen.
Data penjualan retail bulan Agustus hanya tumbuh 4,9% secara tahunan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 6,2% secara tahunan di bulan Juli. Penurunan pertumbuhan ini disebabkan karena adanya kenaikan harga BBM.
Pekan ini akan dirilis data neraca perdagangan bulan September yang diprediksi masih tercatat surplus sebesar US$ 4,84 miliar lebih rendah dibandingkan surplus US$ 5,76 miliar bulan Agustus.
Pekan ini Bank Indonesia akan membahas kebijakan moneter potensi akan kembali menaikkan suku bunga acuan setelah di bulan September BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
Market View:
IHSG selama sepekan ditutup melemah 3,02% WoW di level 6.814,53. Penurunan IHSG ini seharusnya hanya faktor teknikal karena IHSG belum berhasil menembus level tertingginya setelah menyentuh level 7300an beberapa pekan sebelumnya. Secara fundamental perekonomian masih cukup kuat khususnya di kuartal IV karena memasuki periode natal dan tahun baru serta aktivitas masyarakat yang mulai normal sehingga mendukung kegiatan konsumsi. Pekan ini akan dirilis neraca perdagangan bulan September yang diprediksi masih surplus yang diharapkan dapat mendukung IHSG di zona positif. Asing mencatatkan penjualan bersih sebesar IDR 796,09 miliar selama sepekan (inflow YTD: IDR 72,06 T). Pada pekan lalu, tiga sektor yang mencatatkan pelemahan tertinggi adalah yaitu sektor teknologi,infrastruktur dan keuangan masing-masing sebesar -8,49%, -4,30% dan -3,66% secara mingguan.
Pada tanggal 14 Oktober 2022, yield benchmark SUN 5 tahun (FR0090) naik menjadi 6,89%, yield benchmark 10 tahun (FR0091) naik menjadi 7,34%, yield benchmark SUN 15 tahun (FR0093) naik menjadi 7,30% dan yield benchmark 20 tahun (FR0092) naik menjadi 7,35%.
Untuk INDON 10 tahun (INDON 32), yield bergerak naik di level 5,45% dan yield US Treasury 10 tahun naik di 4,02% (dibandingkan dengan posisi per 7 Oktober 2022 yaitu 5,24% dan 3,89%). Premi resiko Indonesia yang terefleksikan dalam CDS 5 tahun naik ke level 166.64 bps. Rupiah ditutup melemah 1,13 % WoW pada level 15,425.
Kepemilikan asing pada pasar SUN per tanggal 12 Oktober 2022 tercatat sebesar IDR 723,28 Triliun atau sebesar (14,18% dari total outstanding-nya) menurun dibandingkan posisi per 7 Oktober 2022 yaitu sebesar IDR 724,29 Triliun (14,20% dari total outstanding-nya).
Kasus harian covid-19 akibat varian omicron cenderung mengalami penurunan, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat proses vaksinasi. Beberapa negara di Eropa berencana untuk mencabut pembatasan sosial akibat adanya covid-19 karena dianggap varian omicron bukanlah ancaman yang serius. Indonesia bukan tidak mungkin mengikuti langkah yang sama namun akan diambil kebijakan setelah mendapatkan masukan dari pakar epidemiologi. Mobilitas masyarakat yang kembali normal akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Tetaplah berinvestasi!
Market Data:
JCI | Indonesia IDR | Indon | US Treasury | USD/IDR |
6,814 | 7,34 | 5,45 | 4,02 | 15,425 |
Economic Data:
Indonesia Neraca Perdagangan Agustus (USD) | Indonesia Ekspor Agustus (% YoY) | Indonesia Impor Agustus (% YoY) |
5,76 miliar | 30,15 | 32,81 |