Mohon tunggu, kami sedang memproses pembayaran Anda.
Mohon untuk tidak menutup atau melakukan reload halaman ini.
Terima Kasih.
Zona Amerika Serikat
- Menurut Federal Reserve pada pertemuan 6-7 November, peserta menyatakan optimisme bahwa inflasi sedang mereda sementara pasar tenaga kerja tetap kuat, yang menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut.
- Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8% pada Q324, tidak berubah dari perkiraan awal. Ekonomi AS berkembang pada tingkat tahunan sebesar 2,8% pada Q324, tidak berubah dari perkiraan awal. Namun, pertumbuhan ini melambat dibandingkan dengan 3% pada Q2.
- Pendapatan pribadi meningkat sebesar 0,6% mom pada bulan Oktober 2024, menandai kenaikan terbesar dalam 7 bulan. Sementara itu, pengeluaran pribadi meningkat sebesar 0,4% mom pada Oktober 2024, melambat dari kenaikan 0,6% mom pada September 2024.
- Rilis data utama minggu ini termasuk non-farm payroll bulan November yang diperkirakan menunjukkan penambahan 183 ribu pekerjaan, dibandingkan dengan 12 ribu pekerjaan yang ditambahkan pada bulan Oktober. Tingkat pengangguran untuk bulan November diperkirakan akan tetap di level yang sama yaitu 4,1% seperti pada bulan Oktober.
Zona China
- Aktivitas manufaktur pada bulan November telah memasuki fase ekspansi karena Caixin Manufacturing PMI naik menjadi 51,5 dibandingkan 50,3 pada bulan Oktober.
Zona Indonesia
- Sektor manufaktur Indonesia tetap mengalami kontraksi pada bulan November, dengan PMI manufaktur global S&P tercatat pada 49,6 yang relatif datar dibandingkan dengan 49,2 pada bulan Oktober.
- Tingkat inflasi untuk bulan November yang akan dirilis minggu ini, diprediksi mencapai 1,5% yoy/0,26% mom, dibandingkan dengan tingkat inflasi 1,71% yoy/0,08% mom pada bulan Oktober. Cadangan devisa untuk bulan November, yang juga akan dirilis minggu ini, diperkirakan mencapai US$ 152 miliar, meningkat dari US$ 151,2 miliar pada bulan Oktober.
Market View:
Indeks Komposit Jakarta turun sebesar 1,13% secara mingguan menjadi 7.114,27. Minggu ini memiliki relatif sedikit katalis, secara domestik data inflasi November yang diproyeksikan tetap stabil dan ekspektasi peningkatan cadangan devisa seharusnya memberikan dampak positif pada JCI. Selain itu, hasil kinerja sektor perbankan untuk bulan November diharapkan dapat memberikan momentum positif tambahan bagi JCI. Investor asing mencatat penjualan bersih sebesar IDR 4,25 triliun selama minggu lalu. (YTD inflow: IDR 21.56 trillion). Tiga sektor dengan imbal hasil terendah adalah Energi, Teknologi, dan Bahan Dasar yang masing-masing turun sebesar -4,41%, -3,54%, dan -2,62% secara mingguan.
Pada 29 November 2024, imbal hasil obligasi pemerintah acuan 5 tahun (FR0101) tetap datar di 6,71%, imbal hasil obligasi acuan 10 tahun (FR0100) tetap datar di 6,82%, imbal hasil obligasi acuan 15 tahun (FR0098) tetap datar di 6,96%, dan imbal hasil obligasi acuan 20 tahun (FR0097) tetap tidak berubah di 7,03%.
Imbal hasil obligasi INDON 10 tahun (INDON 34) turun menjadi 5,07%, sementara imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun menjadi 4,17% dibandingkan posisi mereka pada 22 November 2024 yang masing-masing sebesar 5,17% dan 4,41%. Premi risiko Indonesia, yang tercermin dalam 5-year Credit Default Swap, naik menjadi 74,49 basis poin. Rupiah menguat sebesar 0,17% wow menjadi IDR 15848.
Kepemilikan asing di pasar obligasi pemerintah (SUN) per 26 November 2024 tercatat sebesar IDR 871,58 triliun (14,57% dari total outstanding), turun dari posisi pada 22 November 2024 yang sebesar IDR 873,95 triliun (14,61% dari total outstanding).
The Fed telah mengimplementasikan kebijakan moneter yang longgar di tahun 2024 dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 75 bps. Tampaknya AS masih tetap mengalami soft landing, karena ekonomi diprediksi masih tumbuh 2,1% YoY pada tahun 2024, dan 2% YoY pada tahun 2025. Bank Indonesia diprediksi akan mengimplementasikan kebijakan moneter longgar di tahun 2024, yang akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasar obligasi akan bereaksi positif terlebih dahulu karena kondisi makroekonomi yang akan diikuti oleh kinerja positif di JCI.
Market Data:
JCI | Indonesia IDR | Indon | US Treasury | USD/IDR |
7,114 | 6,82 | 5,07 | 4,17 | 15.848 |
Economic Data:
Economic Data:
Indonesia Trade Balance October (USD) | Indonesia Export October (% YoY) | Indonesia Import October (% YoY) |
2,47 B | 10,25 | 17,49 |